Mengajar di TK dan Playgroup Menorah selama liburan semakin menambah warna dalam hidupku. Hehe, bagaimana tidak? Sewaktu pertama kali menginjakkan kaki di tempat itu, hal pertama yang terlintas di otakku adalah: Oh, God. Aku tidak pernah berada di situasi seperti ini ketika aku berada di bangku TK! Hahaha!
Ketika aku memarkirkan motorku dan berjalan di halaman, aku melihat seorang anak perempuan. Badannya kurus sekali. Dia berlari kesana kemari. Ternyata, tahukah kamu apa yang dia lakukan? Dia menangkap capung! Suatu permainan yang bagi orang dewasa adalah permainan-yang-useless, tetapi aku rasa itu melatih kemampuan motoriknya *cieileeeh, bahasaku udah kayak guru aja*
Ketika aku ajak berkenalan, dia berkata: Namaku Zahra. Aku tersenyum. Agak sedikit aneh, karena dia tidak mau bergabung dengan temannya yang lain.
Baiklah. Itu situasi di halaman. Lain lagi dengan situasi di dalam sekolah. Langkah pertamaku diikuti teriakan seorang anak. Teriakan yang agak tidak terkontrol. Aku mencari sumber suara itu. Ternyata suara tersebut berasal dari seorang anak laki-laki berkebutuhan khusus. Kalo kata Ce Devy, anak itu mengalami mental degradation, bukan autis seperti yang banyak orang bilang. Namanya Marcell.
Ketika aku ajak berkenalan, dia berkata: Namaku Zahra. Aku tersenyum. Agak sedikit aneh, karena dia tidak mau bergabung dengan temannya yang lain.
Baiklah. Itu situasi di halaman. Lain lagi dengan situasi di dalam sekolah. Langkah pertamaku diikuti teriakan seorang anak. Teriakan yang agak tidak terkontrol. Aku mencari sumber suara itu. Ternyata suara tersebut berasal dari seorang anak laki-laki berkebutuhan khusus. Kalo kata Ce Devy, anak itu mengalami mental degradation, bukan autis seperti yang banyak orang bilang. Namanya Marcell.
Tidak berhenti sampai di situ, anak-anak yang lain berlarian dari dalam kelas ke luar kelas. Mereka heboh sekali. Mereka lebih heboh dariku! Kehebohan mereka membuatku bingung. Mungkin itu juga yang dirasakan orang-orang waktu melihat kehebohanku. Hahaha..
Dulu sewaktu aku TK, suasana sekolah begitu tertib. Banyak guru yang galak. Kalo kita salah bariiss aja, langsung deh kena marah si ibu guru. Tetapi suasananya sangat berbeda sekali di TK Menorah. Hehe, sekalian promosi enggak apa-apa kan? Yep, gurunya lemah lembut, penuh sopan santun, mau mengarahkan jalan anak-anak jika mereka berbuat kesalahan, menjawab pertanyaan anak-anak, memberi perhatian, dan mendidik mereka sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Ce Devy dan Ce Windy pasti tersipu-sipu malu kalo baca blog-ku, hahaha!
Baiklah. Saya akan melanjutkan bercerita. Itu tadi anak-anak yang berlari-lari. TK Menorah memang beda dengan taman kanak-kanak pada umumnya. Aku melihat ada satu anak yang tidak bisa berjalan. Dia hanya memandangi teman-temannya berlarian kesana kemari. Namanya Putra. Setelah beberapa hari mengamatinya, dia memiliki kelebihan yang luar biasa. Dibalik semua kelemahan yang dia miliki, dia ternyata memiliki semangat belajar yang tidak dimiliki oleh teman-teman yang lain. Selain itu, dia adalah anak yang ceria.
Setelah jam istirahat selesai, aku masuk ke ruang kelas bersama guru-guru yang lainnya. Ketika Ce Devy menerangkan materi, aku melihat ada anak yang tidak bisa diam. Aku kira dia adalah anak autis, tetapi aku salah. Itu hanya efek samping kejeniusannya. Ya, dia adalah anak yang jenius. Cara berpikirnya tidak mencerminkan bahwa dia masih TK B. Oh, God!
Namanya David. Dia adalah anak dari salah satu dosen fakultas Teknik di kampusku. Dia pintar, bahkan sangat pintar! Hanya dia yang bisa menjelaskan alasan mengapa ada siang dan ada malam (tentunya karena rotasi bumi dan segala penjelasannya itu). Hanya dia yang dapat bercerita tentang penciptaan alam semesta bahkan sampai zaman Kain dan Habel, astagaaaa! Hehehe.. Tidak ada teman-temannya yang seperti dia. Dia benar-benar luar biasa untuk ukuran anak TK B. Nah, akibat terlalu pintar, si David ini jadi agak susah di atur. Tapi, dia anak yang baik. Masih mau mendengarkan guru-gurunya.
Dan masih banyak lagi anak-anak TK Menorah yang tidak dapat aku ceritakan satu persatu.
Oke. Itu tadi TK. Lain lagi dengan Playgroup Menorah. Anak-anaknya pun tidak kalah luar biasa. Playgroup ini lebih di dominasi oleh Kennes dan Cia. Aku sedikit heran, Kezia itu ternyata kalo di sekolah dieeemmm banget. Beda kalo di Gereja. Hahaha.. Kalo kata Ce El, dia jago kandang. Haha, udah kayak pemain bola aja jago kandang.
Ada satu murid Playgroup yang hari-hari ini selalu bikin so sweet. Yak, dia adalah Nico. Dia adalah murid termuda di Playgroup Menorah. Maklum, baru berumur 2 tahun, sedangkan teman-temannya yang lain berumur 3 tahun. Waktu awal-awal ketemu aku, si Nico ini tidak mau berada jauh-jauh dari Ce Devy. Tetapi, beberapa hari setelah aku mengajar di sana, dia mulai menunjukkan perkembangan. Mau bergaul dengan temannya yang lain, bahkan tadi dia membantuku mengangkat dan membereskan kursi. Waow! Guys, halooo.. Dia baru berumur 2 tahun lhoooooo.. Oh, Nico!
However, mereka semua adalah anak yang luar biasa. Aku belum bisa melakukan apa-apa ketika aku berumur seperti mereka. Dan aku jadi lebih mengagumi Sang Pencipta. Dia menciptakan manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda, ditempatkan dalam keluarga dan lingkungan yang berbeda, dan memiliki karakter yang tidak sama. Betapa kreatifnya Tuhan kita! Dia mengkombinasi bermacam-macam DNA manusia, bahkan tidak orang yang sama persis di dunia ini. Siapakah kita ini sehingga seringkali kita meragukan kasihNya? Setiap hal apa pun yang ada dan terjadi dalam kehidupan kita, Tuhan sudah menghitung dan menakarnya sesuai dengan kapasitas kita. Belum tentu aku bisa menghadapi kondisi ketika aku berada dalam kondisi Marcell, atau Marcell juga belum tentu bisa apabila dia mengalami peristiwa-peristiwa yang aku alami. Apa pun yang kalian alami, bersyukurlah. Kita ada karena kehendak Tuhan.
"Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa kita dan untuk apa kita hidup. Jauh sebelum kita mendengar tentang Kristus untuk pertama kali,... Dia telah melihat kita, merancang kita bagi kehidupan yang penuh kemuliaan, bagian dari keseluruhan tujuan yang Dia kerjakan di dalam segala sesuatu dan semua orang." - Efesus 1: 11 (MSG)