Monday, 19 July 2010

Yang dipilih, tetapi ditolak dan digantikan


Pada waktu itu kondisi bangsa Israel berada dalam tekanan bangsa Filistin. Pula dilihatnya anak-anak Samuel tidak hidup seperti ayahnya dan Samuel sudah lanjut usia. Pada kitab 1 Samuel 8: 3-6 dapat dibayangkan bahwa bangsa Israel berada di dalam kondisi sangat tertekan, putus asa, tidak ada pengharapan, dan bangsa itu benar-benar membutuhkan sosok pemimpin yang akan membawa mereka keluar dari segala penderitaan yang mereka alami. Berdoalah Samuel kepada Tuhan dan berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
            Manusia memiliki kecenderungan untuk mempercayai apa yang dapat dilihat oleh mata. Lihat! Seperti bangsa Israel pada zaman Musa, ketika Musa naik ke gunung Sinai untuk mencari kehendak Tuhan, bangsa Israel justru membuat patung-patung lembu tuangan. Bangsa Israel membuat allah dengan tangan mereka sendiri dan sujud menyembah kepadanya. Begitu pula pada zaman Samuel, bangsa Israel lebih mengingini seorang raja yang terlihat memerintah atas mereka dari pada seorang Raja yang tidak terlihat memerintah atas mereka. Cek hatimu, saudara! Ini tidak hanya terjadi pada bangsa Israel jasmani, tetapi ini juga dapat terjadi pada bangsa Israel rohani seperti kita, umat pilihan Allah. Bangsa Israel begitu menginginkan raja yang terlihat memerintah atas mereka, mereka mengingini kehidupan yang sama seperti bangsa lain (1 Samuel 8: 19-20).
            Akhirnya dipilihlah Saul. Saul dipilih itu karena perawakannya yang tinggi, lebih tinggi dari orang-orang sebangsanya. Tidak ada seorangpun yang sama seperti Saul di antara seluruh bangsa itu. Lihat! Bedakan dengan cara Tuhan memilih Daud.
            Di dalam perjalanan hidupnya menjadi raja atas Israel, raja Saul menjadi orang yang luar biasa pada awalnya dan akibat banyaknya ketidaktaatan yang dilakukan olehnya, Roh Tuhan undur dari padanya sebab Saul banyak menimbulkan sakit hati Tuhan. Ya, ketidaktaatan. Ada begitu banyak faktor yang membuat seseorang menjadi tidak taat. Pertama, tuntutan hidup. Ada banyak pahlawan-pahlawan Tuhan yang jatuh berguguran dan sampai pada akhirnya meninggalkan panggilan Tuhan akibat tuntutan hidup. Baik tuntutan untuk hidup enak dan nyaman, pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria pribadi, dan banyak lagi. Raja Saul pun melakukan ketidaktaatan akibat tuntutan dari bangsa Israel. Pada saat itu bangsa Israel berada dalam kondisi terjepit dan terdesak. Melihat keadaan itu, dikatakan Saul memberanikan diri untuk mempersembahkan korban bakaran untuk memohon belas kasihan Tuhan. Jika dilihat sepintas, apa yang salah? Bukankah baik jika memohonkan belas kasihan Tuhan dengan cara mempersembahkan korban? Apalagi kondisi saat itu sedang genting dan mendesak.
            Perhatikan. Di kitab Imamat (dan kitab-kitab lain yang ditulis oleh Musa) dituliskan bahwa mempersembahkan korban bakaran hanya dilakukan oleh seorang Lewi, yang mendapat kasih karunia Tuhan untuk mengurus seluruh urusan rumah Tuhan. Sedangkan kita tahu bahwa Saul berasal dari suku Benyamin. Pekerjaan mempersembahkan korban seharusnya dikerjakan oleh Samuel, tetapi akibat tuntutan Saul menjadi tidak sabar dan akhirnya dialah yang mempersembahkan korban bakaran. Lihat! Ketidaksabaran dapat membuahkan ketidaktaatan dan ketidaktaatan dapat mendukakan hati Tuhan. Itulah faktor yang kedua, yaitu ketidaksabaran. Mari belajar taat dan sabar bersama-sama.
            Tuhan telah menolak Saul akibat ketidaktaatan yang mendukakan dan menimbulkan sakit hatiNya, dalam firman Tuhan juga dikatakan: Ia menyesal telah memilih Saul dan Ia memilih seseorang yang berkenan di hatiNya, yaitu Daud. Daud tidak dipilih karena casing-nya, sebagaimana dilihat orang. Tetapi Tuhan melihat kemurnian hati Daud. Tuhan melihat hati. Dikatakan oleh firman Tuhan, sejak hari itu, hari dimana Samuel mengurapi Daud, Roh Tuhan berkuasa atas Daud. Saudara, Saul digantikan akibat ketidaktaatan. Saul mendengar suara Tuhan tetapi dia bergerak dengan pengertian dan pikirannya sendiri. Akibatnya, dia mendukakan hati Tuhan. Saul digantikan.
            Pesan yang dengan tegas ingin disampaikan adalah cari hatiNya, cari kehendakNya, dan lakukan. Ketaatan yang setengah-setengah itu bukan ketaatan! Jika Tuhan menyuruh engkau berdoa dan berpuasa untuk keluargamu setiap jam 5 pagi selama 7 hari, tetapi engkau lakukan hanya dalam 3 hari, itu bukan ketaatan. Jika Tuhan menyuruhmu untuk tetap berdoa bagi pemulihan kampusmu, sekalipun belum terjadi apa-apa, tetaplah berdoa. Berdoalah dengan ketaatan. Kita dapat mengerti dan mengenal hatiNya hanya dengan satu cara: miliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Firman Tuhan dalam Mazmur 25: 14, “Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia dan perjanjianNya diberitahukan pada mereka”
Berserulah kepadaku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal besar dan yang tak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui. Yeremia 33: 3.

1 comments:

Anonymous said...

mantap.

Yg membuat seseorg tetap berada di hati Tuhan: taat total dan sabar/tekun :)

Post a Comment

Jadilah bintang-bintang kecil Bapa

Yang selalu bersinar dimanapun anda berada